BolatainmentIndonesiaNewsTrending

SEA Games 2025: Update Persiapan Timnas U-22 Jelang Laga Perdana

Newsfootball.id — Menjelang kick-off SEA Games 2025, skuad muda Indonesia tengah melakukan finalisasi persiapan — dari pelatihan intensif di Thailand, melengkapi komposisi skuad, hingga penyusunan strategi oleh pelatih. Semua dipersiapkan matang untuk memastikan performa maksimal di laga perdana.


📆 Status Skuad & Lokasi Latihan

  • Per Jumat (akhir November 2025), sebanyak 19 pemain sudah tiba lebih dulu di Thailand. Empat pemain lain—panggilan final dari luar negeri — menyusul kemudian, sehingga skuad final kini berjumlah 23 pemain.
  • Pelatih Indra Sjafri menyatakan bahwa seluruh tim sekarang berada di Chiang Mai untuk menjalani pemusatan latihan terakhir — termasuk penyempurnaan taktik, fisik, dan adaptasi kondisi jelang pertandingan resmi.
  • Sebelumnya, persiapan dalam negeri sudah dilakukan sejak Oktober 2025 di Stadion Madya, Kompleks Senayan, Jakarta, dengan panggilan awal sekitar 30–32 pemain.

Menurut Indra Sjafri, meskipun ada penyesuaian pemain — seperti batalnya satu nama karena cedera dan digantikan pemain lain — tim tetap fokus untuk menjaga konsistensi dan semangat persatuan.


⚙️ Pemanggilan Pemain & Perubahan Terakhir

  • Pemain yang semula dipanggil, Marselino Ferdinan, batal bergabung karena cedera hamstring dari klubnya.
  • Sebagai gantinya, pelatih memanggil Rifqi Ray Farandi dari Persik Kediri untuk melengkapi skuad.
  • Pemain asing atau diaspora yang tengah menambah kekuatan tim — seperti Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, dan Dion Markx — sudah tiba dan ikut latihan, meskipun bukan pada kalender FIFA Matchday resmi.

Kelengkapan skuad ini dianggap penting untuk memaksimalkan rotasi pemain dan fleksibilitas strategi, terutama mengingat jadwal padat dan pertaruhan medali di SEA Games.


🆚 Lawan dan Target: Filipina di Laga Pembuka

  • Di fase grup SEA Games 2025, Timnas U-22 tergabung di Grup C bersama Filipina U-22 dan Myanmar U-22. Inggrisnya, laga perdana akan melawan Filipina.
  • Pertandingan perdana dijadwalkan berlangsung 8 Desember 2025 — sebuah laga krusial, karena di SEA Games sistem grup menentukan siapa lolos langsung semifinal. Satu tempat juara grup memastikan tempat, dan runner-up terbaik antar grup akan memperebutkan tempat kedua semifinal.
  • Manajer tim, Sumardji, menyatakan bahwa kondisi tim dalam keadaan prima dan kesiapan latihan di Chiang Mai berjalan tanpa gangguan berarti.

🔎 Uji Coba Terakhir: Pelajaran dari Laga Kontra Mali U-22

  • Sebelum terbang ke Thailand, Timnas U-22 menjalani dua laga uji coba melawan Mali U-22 di Stadion Pakansari, Bogor, pada 15 dan 18 November 2025.
  • Hasil uji coba pertama berakhir pahit: Indonesia kalah 0–3 dari Mali — gol cepat di menit awal membuat tim kesulitan bangkit, meskipun sempat mencoba mengambil inisiatif.
  • Kekalahan tersebut dianggap sebagai “alarm bahaya” — mengingat tim masih perlu menyempurnakan koordinasi, penyelesaian akhir, dan stabilitas psikologis sebelum SEA Games.
  • Namun pelatih dan pemain menyikapinya sebagai evaluasi penting: fokus memperbaiki kelemahan, memperkuat kerja sama tim, dan memperjelas strategi jelang laga resmi.

🎯 Strategi Pelatih & Harapan Tim

Menurut Indra Sjafri, periodisasi latihan dan metode persiapan sudah dirancang agar puncak performa bisa tercapai di momen SEA Games — bukan di uji coba.

Pemusatan latihan di Thailand juga dimaksudkan agar pemain cepat beradaptasi dengan iklim, kondisi fisik, dan ritme kompetisi. Hal ini dianggap krusial bagi tim, mengingat padatnya jadwal pertandingan.

Dengan skuad final 23 pemain dan pelengkap komposisi — termasuk pemain dari luar negeri — manajemen berharap tim bisa mempertahankan gelar atau setidaknya lolos ke semifinal.


💡 Tantangan & Kekuatan yang Bisa Menentukan Nasib

✅ Kekuatan

  • Kedatangan pemain diaspora dan pemanggilan penuh memberi fleksibilitas formasi dan pilihan taktik.
  • Suasana latihan intensif, adaptasi cepat di Thailand, dan pengalaman uji coba — meski hasil kurang ideal — memberi peluang untuk mengevaluasi kekurangan.
  • Motivasi tinggi sebagai juara bertahan, serta target medali membuat semangat tim menanjak.

⚠️ Tantangan

  • Kekalahan telak melawan Mali menjadi peringatan — konsistensi defensif dan efektivitas menyerang perlu diperbaiki.
  • Tekanan sebagai tim favorit bisa memberi beban mental, terutama di laga perdana.
  • Adaptasi iklim dan cuaca Thailand bisa memengaruhi fisik pemain — sehingga stamina harus dijaga.
  • Komposisi pemain yang sempat berubah akibat cedera, dan pergantian pemain mendadak bisa memengaruhi chemistry tim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *